Translate

Kamis, 20 Juli 2017

Catatan Perjalanan Singkat Menuju Stasiun Merak


Perjalanan ke Stasiun Merak..

Sudah lama saya ingin pergi ke sana, ingin tahu sampai di mana ujung rel di Propinsi Banten,saya sudah pernah melakukan perjalanan menggunakan mobil &  kapal Feri menuju Lampung bersama teman teman kantor tapi rasa penasaran muncul  ketika membaca tulisan seorang blogger yang menceritakan perjalanannya ke merak menggunakan kereta api dan bis,perjalanan singkat pulang pergi, boleh juga nih di coba.. 

Mencari Informasi..

Mbak Sumi sepupu saya yang pertama ngajak jalan ke merak..wow senangnya ada yang ngajak jalan dan kebetulan memang itu tujuan saya sejak lama, ibarat pepatah “..Pucuk di cinta ulam pun tiba..” hehehe..hore…ada temen jalan, biasanya kalau saya melakukan perjalanan selalu sendiri. Mbak sumi bilang sekarang ada jadwal kereta baru ke Merak melalui Stasiun Rangkasbitung, mmm..benarkah?? langsung browsing cari informasi…, ternyata bener, kalau mau ke Merak bisa mengunakan comutter line jurusan Rangkasbitung dan nyambung lagi naik kereta api ekonomi jurusan merak. langsung saya bilang.. Ayo jalan…kapan..?? Tanggal 8 hari Sabtu..ok.., Mbak Sumi ngiyakan…, saya harus cari informasinya dulu. Mbak Sumi Sepupu saya anaknya bude dari keluarga ibu, kebetulan lagi main ke rumah setelah pulang pengajian rutin mampir silaturahim, karena iseng belum jalan  jalan setelah Hari Raya Idul Fitri,akhirnya  mengajak saya.

Sudah cari informasi jadwal comutter line dari stasiun tanah abang ke jurusan stasiun rangkasbitung sekalian cari informasi jadwal kereta ekonami merak, ternyata bisa pergi dengan kereta tapi untuk pulang tidak bisa mengunakan kereta, harus dengan bis. Jadwal comutter line stasiun rangkasbitung ke stasiun tanah abang hanya sampai jam 16.05 wib, sedangkan jadwal terakhir kereta dari merak ke stasiun rangkas bitung jam 17.20 wib, nggak bisa di buru waktunya tidak cukup, saya juga mencari informasi di twitter PT.KAI Indonesia untuk pembelian tiket kereta api lokal rangkasbitung - merak harus di tiap masing masing stasiun dan harus 2 jam sebelum keberangkatan kereta.murah sih hanya Rp.3.000,- sekali berangkat, untuk comutter line jurusan stasiun tanah abang - rangkasbitung  Rp.9.000,- .oke lah kalau begitu.

Dua hari sebelum keberangkatan mbak sumi WA saya kasih tahu kalau dia tidak jadi pergi hari sabtu karena ada undangan  pernikahan temannya.. wah sendirian saya pergi.. tak apalah…, sudah biasa. Hari jum’at malam saya mempersiapkan keperluan untuk perjalanan besok dari kamera, handphone, sampai cemilan sudah di siapkan. Tidur…ZZZZ..

Sabtu pagi yang indah, langit teduh matahari agak malu keluar, jam sudah menunjukan pukul 06.30 wib saat saya keluar pintu rumah setelah pamit sama ibu. Perjalanan saya mulai dengan menggunakan transjakarta, tujuan pertama stasiun cawang, karena hari libur jalan raya agak lenggang dan transjakarta agak sepi penumpang, saya naik yang jurusan grogol,  setelah melewati 2 selter BNN dan Selter Cawang Ciliwung saya turun di selter cikokol stasiun cawang, jam menunjukan pukul 06.45 wib. Beli tiket jurusan Stasiun Rangkas Bitung Rp.9.000,-  (Rp.10.000, untuk jaminan dan di ambil kembali di stasiun tujuan).

Stasiun Cawang

Comutter line yang saya tunggu jurusan Stasiun Angke yang akan melewati Stasiun Tanah Abang, jam kedatangan di stasiun cawang 07.12 wib dan akan sampai di stasiun Tanah Abang jam 07.33 wib, sama dengan transjakarta tadi suasana di dalam comutter line juga sepi penumpang, saya duduk di gerbong khusus wanita. Alhamdullilah tepat waktu 07.33 keluar dari comutter line langsung naik ke tangga dan turun tangga mengikuti petunjuk arah dengan tulisan rangkasbitung, ternyata belum datang dan memang comutter line yang saya tunggu jam 07.50 wib, comutter line yang tersedia baru jurusan stasiun maja. Tidak berapa lama menunggu datang comutter line dengan tujuan Rangkasbitung, saya pilih duduk di gerbong khusus wanita, jam menunjukan pukul 07.39 wib, 11 menit lagi jalan. Comutter line jurusan Tanah abang – Rangkasbitung ini baru beroperasi Tanggal 1 April 2017. 

Comutter line tujuan rangkasbitung

Lama perjalanan comutter line jurusan stasiun rangkasbitung hampir 2 jam, untuk ngisi waktu saya membawa buku bacaan agar tidak bosan selama perjalanan, tapi sepertinya saya salah membawa buku, yang saya bawa buku dengan alur cerita haru biru dan betul saja baru selesai 1 cerita buku karya Asma Nadia dengan judul “Catatan Hati Di Setiap Sujudku” bikin mata saya berkaca kaca.. buku saya tutup, nggak lucukan kalau di dalam gerbong kereta ada air mata di sudut mata saya..hahahaha.., sudahlah nikmatin saja perjalanan sambil lihat lihat pemandangan dari kaca dan pintu yang tertutup. selama perjalanan saya di suguhi pemandangan rumah penduduk, kebun,ladang ilalang yang luas dan sawah sawah yang habis di panen, ada beberapa petani yang baru memanen sawahnya, kalau melihat ada sawah berarti saya sudah masuk propinsi Banten. Tidak semua stasiun menuju rangkas bitung itu bagus ada beberapa yang tidak beratap seperti stasiun Tenjo. Masuk Stasiun Tigaraksa comutter line berhenti agak lama sekitar 15 menit setelah itu jalan kembali. 

Salah satu stasiun yang tidak beratap

Tiba di Stasiun Rangkasbitung..

Akhirnya sampai..,pegel juga duduk hampir 2 jam, mata dari seger,ngantuk,seger lagi..  sekarang jam 09.52 wib , suasana di stasiun sangat ramai, ramai penumpang keluar dan penumpang yang akan masuk comutter line. Penumpang yang baru turun keluar lewat pintu samping stasiun, saya bergegas keluar dan mencari loket pembelian tiket kereta api lokal jurusan merak dan ternyata di loket itu tertulis penjualan tiket di buka jam 11.00 , 1 jam lagi. 

Tiba di stasiun rangkasbitung

Loket pembelian tiket

 ya..dari pada kelamaan nunggu di stasiun saya memutuskan untuk jalan jalan di sekitar stasiun, buka google maps.. yang saya cari alun-alun rangkasbitung, kalau di lihat tidak jauh dan mudah kalau saya berjalan, jaraknya  1.3 Km bisa di tempuh dengan berjalan kaki selama 16 menit… kata google ya….. bukan kata saya.. oke lah kalau begitu..mulai mengikuti jalan yang di sarankan mbah google.. jalan di sekitaran stasiun rusak banyak lubang dan sangat sempit karena depan stasiun ada pasar jadi banyak kendaraan bermotor yang parkir sembarangan, belum lagi angkot dan becak yang mencari penumpang. Jalan saya tidak bisa cepat harus hati hati karena jalan sempit dan becek belum lagi tukang ojek pangkalan yang terus nawarin jasanya, ampun dah krodit… melewati rel jalan agak lenggang dan lebar, saya terus berjalan lurus sambil sesekali melihat handphone di tangan, membaca nama jalan sampai membaca nama toko toko yang berjajar di sekitaran rel, kalau yang saya lewati sama dengan di google maps berarti jalan saya benar.

Jalan di sekitar pasar

Jalan di sekitar pasar

Jalan di sekitar pasar dan rel kereta


 Suasana jalan menuju alun alun rangkas bitung berbeda jauh dengan jalan di sekitaran stasiun, sepi,lengang, jalan lebar, rapi, dan banyak pohon pohon besar di kanan kiri jalan,membuat teduh sekitarannya, jadi inget suasana waktu saya pulang kampung ke solo bulan lalu. Saya berbelok di gedung BRI di jalan Iko Djatmiko, jalan lurus lagi…setelah melewati beberapa lampu merah serta belokan.. sampai lah saya di alun alun rangkasbitung.

Jalan menuju Alun - alu rangkasbitung

Jalan Iko Djatmiko
Waktu tempuh saya 25 menit, saya melihat ada beberapa orang yang duduk duduk di bawah pohon dan sekitaran tulisan besar alun alun rangkasbitung, ada seorang ibu dan 2 anaknya yang mau foto di tulisan besar itu, langsung saya menawarkan diri untuk mengambil foto dengan kamera handphonnya tapi nanti gantian saya minta tolong di ambilkan foto dengan handphone sendiri, ya si ibu setuju. Ok saya sudah punya foto dan langsung di kirim ke WA arie dan shinta (adik adik tersayang) mau kasih tahu kalau saya sudah sampai di rangkasbitung, istirahat sebentar makan cemilan yang tadi di bawa dari rumah.singkat..ok lanjut jalan kembali ke stasiun, sekarang jam 10.38 wib , jalan agak saya percepat.

Alun - alun rangkasbitung
 
Jalan di sekitar alun - alun

Tiba di stasiun langsung saya antri di loket yang sudah di buka, setelah tiket di dapat saya tidak langsung masuk ke dalam stasiun, makan siang dulu kalau makan di dalam stasiun pasti mahal dan tidak banyak pilihan mumpung di sekitar pasar banyak pilihan menu, dari nasi padang, warteg, soto, mie ayam sampai baso berjejer di pinggiran jalan, hari ini saya mau makan baso yang pedes. Kios baso “Bahagia” dengan tulisan besar di atas gampang di cari.
Tiket sudah dapat
 
Baso "Bahagia"
Buat saya ini makan siang porsinya cukuplah untuk ukuran sendiri, rasanya lumayan tidak mengecewakan tapi tidak wah.. dengan membayar Rp.14.000, baso + aqua cup sudah bikin saya kenyang.
pintu masuk stasiun
 Selesai makan saya masuk ke stasiun dengan menunjukan tiket ke petugas. Sudah ramai, ada segerombolan anak anak muda dengan tas cerril besar berkumpul di pinggiran stasiun, jadi inget waktu naik gunung, bawaannya tas yang gede gede. Karena sudah siang setengan jam lagi sholat Dzuhur saya cari toilet siap siap untuk wudhu takut antri panjang kalau pas azan. Di mushola kecil sudah ada beberapa orang yang siap siap sholat, azan terdengar dari kejauhan, saya ikut sholat berjamaah. Operator stasiun kereta mengumumkan posisi kereta ekomoni lokal jurusan merak, penumpang yang akan naik di sarankan menunggu di peron 3 karena peron 2 di gunakan untuk penumpang turun.


Menunggu di peron 3

Peron 2 untuk penumpang yang akan turun

Menanti kereta

Saya berjalan ke peron 3 ikut menunggu bersama penumpang lain, petugas dengan pakaian seragam biru tua selalu ngingatkan para penumpang khususnya wanita untuk selalu waspada menjaga barang bawaanya, setiap ada ibu yang membawa tas di belakang petugas segera menyarankan untuk meletakan tas di depan. Kereta datang semua penumpang mundur di belakang garis kuning, ketika kereta berhenti kami agak berebut naik maklum takut tidak kebahagian tempat duduk  tapi petugas menahan untuk tidak berdesakan dan mempersilahkan penumpang yang akan turun di dahulukan.
Kereta api lokal datang


 Alhamdullilah saya dapat tempat duduk dengan posisi mengarah ke laju kereta, tidak ada penumpang yang berdiri semua kebagian tempat duduk. Tepat jam 12.45 wib kereta berangkat, sebelumnya petugas sekali lagi mengingatkan agar penumpang waspada dengan barang bawaannya, hati hati copet.. 
Perjalanan di mulai

Pemandangan di jendela

Pemandangan di jendela
sebelah dan depan saya penumpang ibu yang sudah berumur, mereka akan turun di stasiun jambu baru dan saya lihat harga tiket sama dengan tujuan merak Rp.3.000,-  Perjalanan akan memakan waktu hampir 2 jam dan melewati 10 stasiun, itu informasi yang saya baca di google. Pemandangan selama perjalanan lebih di dominasi hamparan sawah berwarna kuning  yang siap di panen,luas.. gembala kerbau, burung kuntul berbulu putih terbang di atas sawah ini jarang saya lihat apalagi tinggal di pusat kota Jakarta, ini pemandangan langka buat saya, penumpang turun naik selama berhenti di setiap stasiun, berganti ganti orang yang duduk di depan dan di samping saya, tapi saya lebih focus untuk melihat serta mengambil foto pemandangan di luar jendela.
Pemandangan di jendela

Salah satu stasiun yang di lewati 


Tidak terasa hampir 2 jam saya di dalam gerbong kereta ini, penumpang agak sepi tidak sepenuh waktu di stasiun Rangkasbitung, pemandangan di luar jendela juga sudah berubah, banyak pabrik pabrik besar dan laut sudah mulai kelihatan ini berarti sudah dekat stasiun merak.

Pabrik di kejauhan

Pemandangan laut sudah terlihat

 Jam 14.41 tepat waktu, saya turun di stasiun merak, duduk dulu sambil foto foto suasana stasiun setelah itu saya bertanya pada petugas ke mana jalan kalau mau ke terminal bis merak, karena saya tidak melihat petunjuk arah terminal bis, saya di suruh jalan lurus keluar stasiun dan belok di depan kantor polisi, deket tidak sampai 1 km, untuk penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke pulau Sumatra menggunakan kapal feri bisa langsung naik ke tangga yang berwarna biru di sana tersedia loket penjualan tiket kapal feri.

Penumpang bersiap siap turun di stasiun merak

Stasiun merak


Tangga menuju pelabuhan Merak
Saatnya pulang.., saya ke luar stasiun menyusuri rel kereta pas di depan kantor polisi banyak orang yang menunggu bis mereka tidak masuk ke dalam terminal, tapi saya ingin tahu terminal bis merak baru berjalan melewati kantor polisi ada bis primajasa jurusan kampung rambutan, akhirnya saya naik tidak jadi ke terminal, sekarang jam 15.05 wib 


Bis primajasa

saya duduk di bangku depan banyak penumpang yang naik di sekitaran jalan, ongkos bis primajasa merak – kampung rambutan Rp.33.000,- biasanya Rp.28.000,-  mungkin karena masih suasana lebaran ongkos nya belum turun. Selama naik bis saya tidur, lelah mata dari pagi melek terus liat jalan sekarang saatnya merem. Saya turun dari bis primajasa jam 18.15 wib di garuda, kemudian lanjut naik transjakarta menuju cawang rumah saya. Alhamdullillah tiba di rumah dengan selamat, Terima Kasih Ya Allah Untuk semua Nikmat yang Engkau berikan.Amin..



13 komentar:

  1. Seneng bacanya mba Indah..dlm waktu dekat kami juga ingin nyoba travelling ala2 mba dgn tujuan yang sama..trm kasih sdh kasih gambaran yg real..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih kembali.... semoga bermanfaat, selamat bersenang senang....

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Mbak ini terlampau siang datangnya ada yg lebih pagi (sampai merak jam 12) sehingga bisa wisata duku ke pulau merak besar pulangnya bisa naik kereta lagi karena krl daei rangkas ada yg malem sekarang... Next trip lagi kesana hehe biar sekalian wisata juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. iy agak ke siangan... next trip lah muter2 lagi d merak...hehehe...

      Hapus
  4. Embak kalo dari stasiun cibinog ke merak bisa gak

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa, naik yang jurusan angke turun di stasiun tanah abang sambung commuter line jurusan stasiun rangkasbitung. tarif cibinong - rangkasbitung Rp.12.000,- ,dari rangkasbitung lanjut naik kereta ekonomi jurusan merak perjalanan sekitar 2 jam

      Hapus
  5. Itu naik ke Rangkasbitung nya jam 07.50 ada ga yah

    BalasHapus
  6. Nak itu tangga yg mau keluar itu tangga kemana ya bak disamping stasiun Merak

    BalasHapus
  7. tangga menuju pelabuhan merak, yang mau lanjut perjalanan ke pelabuhan bakauheni menggunakan kapal feri

    BalasHapus
  8. Bak kalo mau ke stasiun merak ke terminal merak pake tangga itu biasa yah bak

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau mau ke terminal merak jalan dulu ke luar stasiun jaraknya tidak begitu jauh, tangga di stasiun merak untuk memudahkan penumpang yang mau lanjut perjalanan ke pelabuhan merak

      Hapus