Perjalanan ke Stasiun Merak..
Sudah lama saya ingin pergi ke sana,
ingin tahu sampai di mana ujung rel di Propinsi Banten,saya sudah pernah
melakukan perjalanan menggunakan mobil &
kapal Feri menuju Lampung bersama teman teman kantor tapi rasa penasaran
muncul ketika membaca tulisan seorang
blogger yang menceritakan perjalanannya ke merak menggunakan kereta api dan bis,perjalanan
singkat pulang pergi, boleh juga nih di coba..
Mencari Informasi..
Mbak Sumi sepupu saya yang pertama
ngajak jalan ke merak..wow senangnya ada yang ngajak jalan dan kebetulan memang
itu tujuan saya sejak lama, ibarat pepatah “..Pucuk di cinta ulam pun tiba..”
hehehe..hore…ada temen jalan, biasanya kalau saya melakukan perjalanan selalu
sendiri. Mbak sumi bilang sekarang ada jadwal kereta baru ke Merak melalui
Stasiun Rangkasbitung, mmm..benarkah?? langsung browsing cari informasi…,
ternyata bener, kalau mau ke Merak bisa mengunakan comutter line jurusan Rangkasbitung
dan nyambung lagi naik kereta api ekonomi jurusan merak. langsung saya bilang.. Ayo jalan…kapan..?? Tanggal 8 hari
Sabtu..ok.., Mbak Sumi ngiyakan…, saya harus cari informasinya dulu. Mbak Sumi
Sepupu saya anaknya bude dari keluarga ibu, kebetulan lagi main ke rumah
setelah pulang pengajian rutin mampir silaturahim, karena iseng belum
jalan jalan setelah Hari Raya Idul
Fitri,akhirnya mengajak saya.
Sudah cari informasi jadwal comutter
line dari stasiun tanah abang ke jurusan stasiun rangkasbitung sekalian cari
informasi jadwal kereta ekonami merak, ternyata bisa pergi dengan kereta tapi
untuk pulang tidak bisa mengunakan kereta, harus dengan bis. Jadwal comutter
line stasiun rangkasbitung ke stasiun tanah abang hanya sampai jam 16.05 wib,
sedangkan jadwal terakhir kereta dari merak ke stasiun rangkas bitung jam 17.20
wib, nggak bisa di buru waktunya tidak cukup, saya juga mencari informasi di
twitter PT.KAI Indonesia untuk pembelian tiket kereta api lokal rangkasbitung -
merak harus di tiap masing masing stasiun dan harus 2 jam sebelum keberangkatan
kereta.murah sih hanya Rp.3.000,- sekali berangkat, untuk comutter line jurusan
stasiun tanah abang - rangkasbitung Rp.9.000,-
.oke lah kalau begitu.
Dua hari sebelum keberangkatan mbak
sumi WA saya kasih tahu kalau dia tidak jadi pergi hari sabtu karena ada
undangan pernikahan temannya.. wah
sendirian saya pergi.. tak apalah…, sudah biasa. Hari jum’at malam saya
mempersiapkan keperluan untuk perjalanan besok dari kamera, handphone, sampai
cemilan sudah di siapkan. Tidur…ZZZZ..
Sabtu pagi yang indah, langit teduh
matahari agak malu keluar, jam sudah menunjukan pukul 06.30 wib saat saya
keluar pintu rumah setelah pamit sama ibu. Perjalanan saya mulai dengan
menggunakan transjakarta, tujuan pertama stasiun cawang, karena hari libur
jalan raya agak lenggang dan transjakarta agak sepi penumpang, saya naik yang
jurusan grogol, setelah melewati 2
selter BNN dan Selter Cawang Ciliwung saya turun di selter cikokol stasiun
cawang, jam menunjukan pukul 06.45 wib. Beli tiket jurusan Stasiun Rangkas
Bitung Rp.9.000,- (Rp.10.000, untuk
jaminan dan di ambil kembali di stasiun tujuan).
|
Stasiun Cawang |
Comutter line yang saya tunggu
jurusan Stasiun Angke yang akan melewati Stasiun Tanah Abang, jam kedatangan di
stasiun cawang 07.12 wib dan akan sampai di stasiun Tanah Abang jam 07.33 wib,
sama dengan transjakarta tadi suasana di dalam comutter line juga sepi
penumpang, saya duduk di gerbong khusus wanita. Alhamdullilah tepat waktu 07.33
keluar dari comutter line langsung naik ke tangga dan turun tangga mengikuti
petunjuk arah dengan tulisan rangkasbitung, ternyata belum datang dan memang
comutter line yang saya tunggu jam 07.50 wib, comutter line yang tersedia baru
jurusan stasiun maja. Tidak berapa lama menunggu datang comutter line dengan
tujuan Rangkasbitung, saya pilih duduk di gerbong khusus wanita, jam menunjukan
pukul 07.39 wib, 11 menit lagi jalan. Comutter line jurusan Tanah abang –
Rangkasbitung ini baru beroperasi Tanggal 1 April 2017.
|
Comutter line tujuan rangkasbitung |
Lama perjalanan comutter line
jurusan stasiun rangkasbitung hampir 2 jam, untuk ngisi waktu saya membawa buku
bacaan agar tidak bosan selama perjalanan, tapi sepertinya saya salah membawa
buku, yang saya bawa buku dengan alur cerita haru biru dan betul saja baru
selesai 1 cerita buku karya Asma Nadia dengan judul “Catatan Hati Di Setiap
Sujudku” bikin mata saya berkaca kaca.. buku saya tutup, nggak lucukan kalau di
dalam gerbong kereta ada air mata di sudut mata saya..hahahaha.., sudahlah
nikmatin saja perjalanan sambil lihat lihat pemandangan dari kaca dan pintu yang
tertutup. selama perjalanan saya di suguhi pemandangan rumah penduduk,
kebun,ladang ilalang yang luas dan sawah sawah yang habis di panen, ada
beberapa petani yang baru memanen sawahnya, kalau melihat ada sawah berarti
saya sudah masuk propinsi Banten. Tidak semua stasiun menuju rangkas bitung itu
bagus ada beberapa yang tidak beratap seperti stasiun Tenjo. Masuk Stasiun
Tigaraksa comutter line berhenti agak lama sekitar 15 menit setelah itu jalan
kembali.
|
Salah satu stasiun yang tidak beratap |
Tiba di Stasiun Rangkasbitung..
Akhirnya sampai..,pegel juga duduk
hampir 2 jam, mata dari seger,ngantuk,seger lagi.. sekarang jam 09.52 wib , suasana di stasiun
sangat ramai, ramai penumpang keluar dan penumpang yang akan masuk comutter
line. Penumpang yang baru turun keluar lewat pintu samping stasiun, saya
bergegas keluar dan mencari loket pembelian tiket kereta api lokal jurusan
merak dan ternyata di loket itu tertulis penjualan tiket di buka jam 11.00 , 1
jam lagi.
|
Tiba di stasiun rangkasbitung |
|
Loket pembelian tiket |
ya..dari pada kelamaan nunggu di stasiun saya
memutuskan untuk jalan jalan di sekitar stasiun, buka google maps.. yang saya
cari alun-alun rangkasbitung, kalau di lihat tidak jauh dan mudah kalau saya
berjalan, jaraknya 1.3 Km bisa di tempuh
dengan berjalan kaki selama 16 menit… kata google ya….. bukan kata saya.. oke
lah kalau begitu..mulai mengikuti jalan yang di sarankan mbah google.. jalan di
sekitaran stasiun rusak banyak lubang dan sangat sempit karena depan stasiun
ada pasar jadi banyak kendaraan bermotor yang parkir sembarangan, belum lagi angkot
dan becak yang mencari penumpang. Jalan saya tidak bisa cepat harus hati hati
karena jalan sempit dan becek belum lagi tukang ojek pangkalan yang terus
nawarin jasanya, ampun dah krodit… melewati rel jalan agak lenggang dan lebar,
saya terus berjalan lurus sambil sesekali melihat handphone di tangan, membaca nama
jalan sampai membaca nama toko toko yang berjajar di sekitaran rel, kalau yang
saya lewati sama dengan di google maps berarti jalan saya benar.
|
Jalan di sekitar pasar |
|
Jalan di sekitar pasar |
|
Jalan di sekitar pasar dan rel kereta |
Suasana jalan menuju alun alun rangkas bitung
berbeda jauh dengan jalan di sekitaran stasiun, sepi,lengang, jalan lebar,
rapi, dan banyak pohon pohon besar di kanan kiri jalan,membuat teduh
sekitarannya, jadi inget suasana waktu saya pulang kampung ke solo bulan lalu.
Saya berbelok di gedung BRI di jalan Iko Djatmiko, jalan lurus lagi…setelah
melewati beberapa lampu merah serta belokan.. sampai lah saya di alun alun
rangkasbitung.
|
Jalan menuju Alun - alu rangkasbitung |
|
Jalan Iko Djatmiko |
Waktu tempuh saya 25 menit, saya melihat ada beberapa orang yang
duduk duduk di bawah pohon dan sekitaran tulisan besar alun alun rangkasbitung,
ada seorang ibu dan 2 anaknya yang mau foto di tulisan besar itu, langsung saya
menawarkan diri untuk mengambil foto dengan kamera handphonnya tapi nanti
gantian saya minta tolong di ambilkan foto dengan handphone sendiri, ya si ibu setuju.
Ok saya sudah punya foto dan langsung di kirim ke WA arie dan shinta (adik adik
tersayang) mau kasih tahu kalau saya sudah sampai di rangkasbitung, istirahat
sebentar makan cemilan yang tadi di bawa dari rumah.singkat..ok lanjut jalan
kembali ke stasiun, sekarang jam 10.38 wib , jalan agak saya percepat.
|
Alun - alun rangkasbitung |
|
Jalan di sekitar alun - alun |
Tiba di
stasiun langsung saya antri di loket yang sudah di buka, setelah tiket di dapat
saya tidak langsung masuk ke dalam stasiun, makan siang dulu kalau makan di
dalam stasiun pasti mahal dan tidak banyak pilihan mumpung di sekitar pasar
banyak pilihan menu, dari nasi padang, warteg, soto, mie ayam sampai baso
berjejer di pinggiran jalan, hari ini saya mau makan baso yang pedes. Kios baso
“Bahagia” dengan tulisan besar di atas gampang di cari.
|
Tiket sudah dapat |
|
Baso "Bahagia" |
Buat saya ini makan
siang porsinya cukuplah untuk ukuran sendiri, rasanya lumayan tidak
mengecewakan tapi tidak wah.. dengan membayar Rp.14.000, baso + aqua cup sudah
bikin saya kenyang.
|
pintu masuk stasiun |
Selesai makan saya masuk ke stasiun dengan menunjukan tiket
ke petugas. Sudah ramai, ada segerombolan anak anak muda dengan tas cerril
besar berkumpul di pinggiran stasiun, jadi inget waktu naik gunung, bawaannya
tas yang gede gede. Karena sudah siang setengan jam lagi sholat Dzuhur saya
cari toilet siap siap untuk wudhu takut antri panjang kalau pas azan. Di
mushola kecil sudah ada beberapa orang yang siap siap sholat, azan terdengar
dari kejauhan, saya ikut sholat berjamaah. Operator stasiun kereta mengumumkan
posisi kereta ekomoni lokal jurusan merak, penumpang yang akan naik di sarankan
menunggu di peron 3 karena peron 2 di gunakan untuk penumpang turun.
|
Menunggu di peron 3 |
|
Peron 2 untuk penumpang yang akan turun |
|
Menanti kereta |
Saya
berjalan ke peron 3 ikut menunggu bersama penumpang lain, petugas dengan
pakaian seragam biru tua selalu ngingatkan para penumpang khususnya wanita
untuk selalu waspada menjaga barang bawaanya, setiap ada ibu yang membawa tas
di belakang petugas segera menyarankan untuk meletakan tas di depan. Kereta
datang semua penumpang mundur di belakang garis kuning, ketika kereta berhenti
kami agak berebut naik maklum takut tidak kebahagian tempat duduk tapi petugas menahan untuk tidak berdesakan
dan mempersilahkan penumpang yang akan turun di dahulukan.
|
Kereta api lokal datang |
Alhamdullilah saya
dapat tempat duduk dengan posisi mengarah ke laju kereta, tidak ada penumpang
yang berdiri semua kebagian tempat duduk. Tepat jam 12.45 wib kereta berangkat,
sebelumnya petugas sekali lagi mengingatkan agar penumpang waspada dengan
barang bawaannya, hati hati copet..
|
Perjalanan di mulai |
|
Pemandangan di jendela |
|
Pemandangan di jendela |
sebelah dan depan saya penumpang ibu yang sudah berumur, mereka akan
turun di stasiun jambu baru dan saya lihat harga tiket sama dengan tujuan merak
Rp.3.000,- Perjalanan akan memakan waktu
hampir 2 jam dan melewati 10 stasiun, itu informasi yang saya baca di google.
Pemandangan selama perjalanan lebih di dominasi hamparan sawah berwarna
kuning yang siap di panen,luas.. gembala
kerbau, burung kuntul berbulu putih terbang di atas sawah ini jarang saya lihat
apalagi tinggal di pusat kota Jakarta, ini pemandangan langka buat saya,
penumpang turun naik selama berhenti di setiap stasiun, berganti ganti orang
yang duduk di depan dan di samping saya, tapi saya lebih focus untuk melihat
serta mengambil foto pemandangan di luar jendela.
|
Pemandangan di jendela |
|
Salah satu stasiun yang di lewati |
Tidak terasa hampir 2 jam saya di
dalam gerbong kereta ini, penumpang agak sepi tidak sepenuh waktu di stasiun
Rangkasbitung, pemandangan di luar jendela juga sudah berubah, banyak pabrik
pabrik besar dan laut sudah mulai kelihatan ini berarti sudah dekat stasiun
merak.
|
Pabrik di kejauhan |
|
Pemandangan laut sudah terlihat |
Jam 14.41 tepat waktu, saya turun di stasiun merak, duduk dulu sambil
foto foto suasana stasiun setelah itu saya bertanya pada petugas ke mana jalan
kalau mau ke terminal bis merak, karena saya tidak melihat petunjuk arah
terminal bis, saya di suruh jalan lurus keluar stasiun dan belok di depan
kantor polisi, deket tidak sampai 1 km, untuk penumpang yang akan melanjutkan
perjalanan ke pulau Sumatra menggunakan kapal feri bisa langsung naik ke tangga
yang berwarna biru di sana tersedia loket penjualan tiket kapal feri.
|
Penumpang bersiap siap turun di stasiun merak |
|
Stasiun merak |
|
Tangga menuju pelabuhan Merak |
Saatnya
pulang.., saya ke luar stasiun menyusuri rel kereta pas di depan kantor polisi
banyak orang yang menunggu bis mereka tidak masuk ke dalam terminal, tapi saya
ingin tahu terminal bis merak baru berjalan melewati kantor polisi ada bis
primajasa jurusan kampung rambutan, akhirnya saya naik tidak jadi ke terminal,
sekarang jam 15.05 wib
|
Bis primajasa |
saya duduk di
bangku depan banyak penumpang yang naik di sekitaran jalan, ongkos bis
primajasa merak – kampung rambutan Rp.33.000,- biasanya Rp.28.000,- mungkin karena masih suasana lebaran ongkos
nya belum turun. Selama naik bis saya tidur, lelah mata dari pagi melek terus
liat jalan sekarang saatnya merem. Saya turun dari bis primajasa jam 18.15 wib
di garuda, kemudian lanjut naik transjakarta menuju cawang rumah saya.
Alhamdullillah tiba di rumah dengan selamat, Terima Kasih Ya Allah Untuk semua
Nikmat yang Engkau berikan.Amin..
Seneng bacanya mba Indah..dlm waktu dekat kami juga ingin nyoba travelling ala2 mba dgn tujuan yang sama..trm kasih sdh kasih gambaran yg real..
BalasHapusterima kasih kembali.... semoga bermanfaat, selamat bersenang senang....
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMbak ini terlampau siang datangnya ada yg lebih pagi (sampai merak jam 12) sehingga bisa wisata duku ke pulau merak besar pulangnya bisa naik kereta lagi karena krl daei rangkas ada yg malem sekarang... Next trip lagi kesana hehe biar sekalian wisata juga
BalasHapusiy agak ke siangan... next trip lah muter2 lagi d merak...hehehe...
HapusEmbak kalo dari stasiun cibinog ke merak bisa gak
BalasHapusbisa, naik yang jurusan angke turun di stasiun tanah abang sambung commuter line jurusan stasiun rangkasbitung. tarif cibinong - rangkasbitung Rp.12.000,- ,dari rangkasbitung lanjut naik kereta ekonomi jurusan merak perjalanan sekitar 2 jam
HapusTerima kasih ya bak
HapusItu naik ke Rangkasbitung nya jam 07.50 ada ga yah
BalasHapusNak itu tangga yg mau keluar itu tangga kemana ya bak disamping stasiun Merak
BalasHapustangga menuju pelabuhan merak, yang mau lanjut perjalanan ke pelabuhan bakauheni menggunakan kapal feri
BalasHapusBak kalo mau ke stasiun merak ke terminal merak pake tangga itu biasa yah bak
BalasHapuskalau mau ke terminal merak jalan dulu ke luar stasiun jaraknya tidak begitu jauh, tangga di stasiun merak untuk memudahkan penumpang yang mau lanjut perjalanan ke pelabuhan merak
Hapus