Translate

Kamis, 20 Juli 2017

Catatan Perjalanan Singkat Menuju Stasiun Merak


Perjalanan ke Stasiun Merak..

Sudah lama saya ingin pergi ke sana, ingin tahu sampai di mana ujung rel di Propinsi Banten,saya sudah pernah melakukan perjalanan menggunakan mobil &  kapal Feri menuju Lampung bersama teman teman kantor tapi rasa penasaran muncul  ketika membaca tulisan seorang blogger yang menceritakan perjalanannya ke merak menggunakan kereta api dan bis,perjalanan singkat pulang pergi, boleh juga nih di coba.. 

Mencari Informasi..

Mbak Sumi sepupu saya yang pertama ngajak jalan ke merak..wow senangnya ada yang ngajak jalan dan kebetulan memang itu tujuan saya sejak lama, ibarat pepatah “..Pucuk di cinta ulam pun tiba..” hehehe..hore…ada temen jalan, biasanya kalau saya melakukan perjalanan selalu sendiri. Mbak sumi bilang sekarang ada jadwal kereta baru ke Merak melalui Stasiun Rangkasbitung, mmm..benarkah?? langsung browsing cari informasi…, ternyata bener, kalau mau ke Merak bisa mengunakan comutter line jurusan Rangkasbitung dan nyambung lagi naik kereta api ekonomi jurusan merak. langsung saya bilang.. Ayo jalan…kapan..?? Tanggal 8 hari Sabtu..ok.., Mbak Sumi ngiyakan…, saya harus cari informasinya dulu. Mbak Sumi Sepupu saya anaknya bude dari keluarga ibu, kebetulan lagi main ke rumah setelah pulang pengajian rutin mampir silaturahim, karena iseng belum jalan  jalan setelah Hari Raya Idul Fitri,akhirnya  mengajak saya.

Sudah cari informasi jadwal comutter line dari stasiun tanah abang ke jurusan stasiun rangkasbitung sekalian cari informasi jadwal kereta ekonami merak, ternyata bisa pergi dengan kereta tapi untuk pulang tidak bisa mengunakan kereta, harus dengan bis. Jadwal comutter line stasiun rangkasbitung ke stasiun tanah abang hanya sampai jam 16.05 wib, sedangkan jadwal terakhir kereta dari merak ke stasiun rangkas bitung jam 17.20 wib, nggak bisa di buru waktunya tidak cukup, saya juga mencari informasi di twitter PT.KAI Indonesia untuk pembelian tiket kereta api lokal rangkasbitung - merak harus di tiap masing masing stasiun dan harus 2 jam sebelum keberangkatan kereta.murah sih hanya Rp.3.000,- sekali berangkat, untuk comutter line jurusan stasiun tanah abang - rangkasbitung  Rp.9.000,- .oke lah kalau begitu.

Dua hari sebelum keberangkatan mbak sumi WA saya kasih tahu kalau dia tidak jadi pergi hari sabtu karena ada undangan  pernikahan temannya.. wah sendirian saya pergi.. tak apalah…, sudah biasa. Hari jum’at malam saya mempersiapkan keperluan untuk perjalanan besok dari kamera, handphone, sampai cemilan sudah di siapkan. Tidur…ZZZZ..

Sabtu pagi yang indah, langit teduh matahari agak malu keluar, jam sudah menunjukan pukul 06.30 wib saat saya keluar pintu rumah setelah pamit sama ibu. Perjalanan saya mulai dengan menggunakan transjakarta, tujuan pertama stasiun cawang, karena hari libur jalan raya agak lenggang dan transjakarta agak sepi penumpang, saya naik yang jurusan grogol,  setelah melewati 2 selter BNN dan Selter Cawang Ciliwung saya turun di selter cikokol stasiun cawang, jam menunjukan pukul 06.45 wib. Beli tiket jurusan Stasiun Rangkas Bitung Rp.9.000,-  (Rp.10.000, untuk jaminan dan di ambil kembali di stasiun tujuan).

Stasiun Cawang

Comutter line yang saya tunggu jurusan Stasiun Angke yang akan melewati Stasiun Tanah Abang, jam kedatangan di stasiun cawang 07.12 wib dan akan sampai di stasiun Tanah Abang jam 07.33 wib, sama dengan transjakarta tadi suasana di dalam comutter line juga sepi penumpang, saya duduk di gerbong khusus wanita. Alhamdullilah tepat waktu 07.33 keluar dari comutter line langsung naik ke tangga dan turun tangga mengikuti petunjuk arah dengan tulisan rangkasbitung, ternyata belum datang dan memang comutter line yang saya tunggu jam 07.50 wib, comutter line yang tersedia baru jurusan stasiun maja. Tidak berapa lama menunggu datang comutter line dengan tujuan Rangkasbitung, saya pilih duduk di gerbong khusus wanita, jam menunjukan pukul 07.39 wib, 11 menit lagi jalan. Comutter line jurusan Tanah abang – Rangkasbitung ini baru beroperasi Tanggal 1 April 2017. 

Comutter line tujuan rangkasbitung

Lama perjalanan comutter line jurusan stasiun rangkasbitung hampir 2 jam, untuk ngisi waktu saya membawa buku bacaan agar tidak bosan selama perjalanan, tapi sepertinya saya salah membawa buku, yang saya bawa buku dengan alur cerita haru biru dan betul saja baru selesai 1 cerita buku karya Asma Nadia dengan judul “Catatan Hati Di Setiap Sujudku” bikin mata saya berkaca kaca.. buku saya tutup, nggak lucukan kalau di dalam gerbong kereta ada air mata di sudut mata saya..hahahaha.., sudahlah nikmatin saja perjalanan sambil lihat lihat pemandangan dari kaca dan pintu yang tertutup. selama perjalanan saya di suguhi pemandangan rumah penduduk, kebun,ladang ilalang yang luas dan sawah sawah yang habis di panen, ada beberapa petani yang baru memanen sawahnya, kalau melihat ada sawah berarti saya sudah masuk propinsi Banten. Tidak semua stasiun menuju rangkas bitung itu bagus ada beberapa yang tidak beratap seperti stasiun Tenjo. Masuk Stasiun Tigaraksa comutter line berhenti agak lama sekitar 15 menit setelah itu jalan kembali. 

Salah satu stasiun yang tidak beratap

Tiba di Stasiun Rangkasbitung..

Akhirnya sampai..,pegel juga duduk hampir 2 jam, mata dari seger,ngantuk,seger lagi..  sekarang jam 09.52 wib , suasana di stasiun sangat ramai, ramai penumpang keluar dan penumpang yang akan masuk comutter line. Penumpang yang baru turun keluar lewat pintu samping stasiun, saya bergegas keluar dan mencari loket pembelian tiket kereta api lokal jurusan merak dan ternyata di loket itu tertulis penjualan tiket di buka jam 11.00 , 1 jam lagi. 

Tiba di stasiun rangkasbitung

Loket pembelian tiket

 ya..dari pada kelamaan nunggu di stasiun saya memutuskan untuk jalan jalan di sekitar stasiun, buka google maps.. yang saya cari alun-alun rangkasbitung, kalau di lihat tidak jauh dan mudah kalau saya berjalan, jaraknya  1.3 Km bisa di tempuh dengan berjalan kaki selama 16 menit… kata google ya….. bukan kata saya.. oke lah kalau begitu..mulai mengikuti jalan yang di sarankan mbah google.. jalan di sekitaran stasiun rusak banyak lubang dan sangat sempit karena depan stasiun ada pasar jadi banyak kendaraan bermotor yang parkir sembarangan, belum lagi angkot dan becak yang mencari penumpang. Jalan saya tidak bisa cepat harus hati hati karena jalan sempit dan becek belum lagi tukang ojek pangkalan yang terus nawarin jasanya, ampun dah krodit… melewati rel jalan agak lenggang dan lebar, saya terus berjalan lurus sambil sesekali melihat handphone di tangan, membaca nama jalan sampai membaca nama toko toko yang berjajar di sekitaran rel, kalau yang saya lewati sama dengan di google maps berarti jalan saya benar.

Jalan di sekitar pasar

Jalan di sekitar pasar

Jalan di sekitar pasar dan rel kereta


 Suasana jalan menuju alun alun rangkas bitung berbeda jauh dengan jalan di sekitaran stasiun, sepi,lengang, jalan lebar, rapi, dan banyak pohon pohon besar di kanan kiri jalan,membuat teduh sekitarannya, jadi inget suasana waktu saya pulang kampung ke solo bulan lalu. Saya berbelok di gedung BRI di jalan Iko Djatmiko, jalan lurus lagi…setelah melewati beberapa lampu merah serta belokan.. sampai lah saya di alun alun rangkasbitung.

Jalan menuju Alun - alu rangkasbitung

Jalan Iko Djatmiko
Waktu tempuh saya 25 menit, saya melihat ada beberapa orang yang duduk duduk di bawah pohon dan sekitaran tulisan besar alun alun rangkasbitung, ada seorang ibu dan 2 anaknya yang mau foto di tulisan besar itu, langsung saya menawarkan diri untuk mengambil foto dengan kamera handphonnya tapi nanti gantian saya minta tolong di ambilkan foto dengan handphone sendiri, ya si ibu setuju. Ok saya sudah punya foto dan langsung di kirim ke WA arie dan shinta (adik adik tersayang) mau kasih tahu kalau saya sudah sampai di rangkasbitung, istirahat sebentar makan cemilan yang tadi di bawa dari rumah.singkat..ok lanjut jalan kembali ke stasiun, sekarang jam 10.38 wib , jalan agak saya percepat.

Alun - alun rangkasbitung
 
Jalan di sekitar alun - alun

Tiba di stasiun langsung saya antri di loket yang sudah di buka, setelah tiket di dapat saya tidak langsung masuk ke dalam stasiun, makan siang dulu kalau makan di dalam stasiun pasti mahal dan tidak banyak pilihan mumpung di sekitar pasar banyak pilihan menu, dari nasi padang, warteg, soto, mie ayam sampai baso berjejer di pinggiran jalan, hari ini saya mau makan baso yang pedes. Kios baso “Bahagia” dengan tulisan besar di atas gampang di cari.
Tiket sudah dapat
 
Baso "Bahagia"
Buat saya ini makan siang porsinya cukuplah untuk ukuran sendiri, rasanya lumayan tidak mengecewakan tapi tidak wah.. dengan membayar Rp.14.000, baso + aqua cup sudah bikin saya kenyang.
pintu masuk stasiun
 Selesai makan saya masuk ke stasiun dengan menunjukan tiket ke petugas. Sudah ramai, ada segerombolan anak anak muda dengan tas cerril besar berkumpul di pinggiran stasiun, jadi inget waktu naik gunung, bawaannya tas yang gede gede. Karena sudah siang setengan jam lagi sholat Dzuhur saya cari toilet siap siap untuk wudhu takut antri panjang kalau pas azan. Di mushola kecil sudah ada beberapa orang yang siap siap sholat, azan terdengar dari kejauhan, saya ikut sholat berjamaah. Operator stasiun kereta mengumumkan posisi kereta ekomoni lokal jurusan merak, penumpang yang akan naik di sarankan menunggu di peron 3 karena peron 2 di gunakan untuk penumpang turun.


Menunggu di peron 3

Peron 2 untuk penumpang yang akan turun

Menanti kereta

Saya berjalan ke peron 3 ikut menunggu bersama penumpang lain, petugas dengan pakaian seragam biru tua selalu ngingatkan para penumpang khususnya wanita untuk selalu waspada menjaga barang bawaanya, setiap ada ibu yang membawa tas di belakang petugas segera menyarankan untuk meletakan tas di depan. Kereta datang semua penumpang mundur di belakang garis kuning, ketika kereta berhenti kami agak berebut naik maklum takut tidak kebahagian tempat duduk  tapi petugas menahan untuk tidak berdesakan dan mempersilahkan penumpang yang akan turun di dahulukan.
Kereta api lokal datang


 Alhamdullilah saya dapat tempat duduk dengan posisi mengarah ke laju kereta, tidak ada penumpang yang berdiri semua kebagian tempat duduk. Tepat jam 12.45 wib kereta berangkat, sebelumnya petugas sekali lagi mengingatkan agar penumpang waspada dengan barang bawaannya, hati hati copet.. 
Perjalanan di mulai

Pemandangan di jendela

Pemandangan di jendela
sebelah dan depan saya penumpang ibu yang sudah berumur, mereka akan turun di stasiun jambu baru dan saya lihat harga tiket sama dengan tujuan merak Rp.3.000,-  Perjalanan akan memakan waktu hampir 2 jam dan melewati 10 stasiun, itu informasi yang saya baca di google. Pemandangan selama perjalanan lebih di dominasi hamparan sawah berwarna kuning  yang siap di panen,luas.. gembala kerbau, burung kuntul berbulu putih terbang di atas sawah ini jarang saya lihat apalagi tinggal di pusat kota Jakarta, ini pemandangan langka buat saya, penumpang turun naik selama berhenti di setiap stasiun, berganti ganti orang yang duduk di depan dan di samping saya, tapi saya lebih focus untuk melihat serta mengambil foto pemandangan di luar jendela.
Pemandangan di jendela

Salah satu stasiun yang di lewati 


Tidak terasa hampir 2 jam saya di dalam gerbong kereta ini, penumpang agak sepi tidak sepenuh waktu di stasiun Rangkasbitung, pemandangan di luar jendela juga sudah berubah, banyak pabrik pabrik besar dan laut sudah mulai kelihatan ini berarti sudah dekat stasiun merak.

Pabrik di kejauhan

Pemandangan laut sudah terlihat

 Jam 14.41 tepat waktu, saya turun di stasiun merak, duduk dulu sambil foto foto suasana stasiun setelah itu saya bertanya pada petugas ke mana jalan kalau mau ke terminal bis merak, karena saya tidak melihat petunjuk arah terminal bis, saya di suruh jalan lurus keluar stasiun dan belok di depan kantor polisi, deket tidak sampai 1 km, untuk penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke pulau Sumatra menggunakan kapal feri bisa langsung naik ke tangga yang berwarna biru di sana tersedia loket penjualan tiket kapal feri.

Penumpang bersiap siap turun di stasiun merak

Stasiun merak


Tangga menuju pelabuhan Merak
Saatnya pulang.., saya ke luar stasiun menyusuri rel kereta pas di depan kantor polisi banyak orang yang menunggu bis mereka tidak masuk ke dalam terminal, tapi saya ingin tahu terminal bis merak baru berjalan melewati kantor polisi ada bis primajasa jurusan kampung rambutan, akhirnya saya naik tidak jadi ke terminal, sekarang jam 15.05 wib 


Bis primajasa

saya duduk di bangku depan banyak penumpang yang naik di sekitaran jalan, ongkos bis primajasa merak – kampung rambutan Rp.33.000,- biasanya Rp.28.000,-  mungkin karena masih suasana lebaran ongkos nya belum turun. Selama naik bis saya tidur, lelah mata dari pagi melek terus liat jalan sekarang saatnya merem. Saya turun dari bis primajasa jam 18.15 wib di garuda, kemudian lanjut naik transjakarta menuju cawang rumah saya. Alhamdullillah tiba di rumah dengan selamat, Terima Kasih Ya Allah Untuk semua Nikmat yang Engkau berikan.Amin..



Kamis, 22 Januari 2015

Pendakian Gunung Pulo Sari

    Masih merenung tentang mimpi semalam...ini mimpi indah... saya berada di ketinggian ya..saya mimpi naik gunung setelah hampir 1 tahun tidak mendaki lagi.siang setelah menyelesaikan pekerjaan saya langsung membuka laptop, saya lihat di facebook ada pesan masuk, ternyata pesan dari teman satu hobi, ochiel.. isi pesannya membuat saya tersenyum, ochiel mengajak saya untuk mendaki gunung, kok pass ya dengan mimpi saya semalam????

Rita Syifa Rosiana : mba indha,jumat aku mo ke pulo sari,mo ikutan gak?
Indha                      : kok dadakan chiel...
Rita Syifa Rosiana : baru ngidamnya kmrn  mba ind
Indha                      : hahaha...mang berapa org...
Rita Syifa Rosiana : sekitar 6 orang mba.sama anak2 aja. ngiler liat foto2 ternyt bagus juga
Indha                      : mmmm..tergoda...tapi blm ada persiapan,kompor,nesting,pd d pinjemin org :-(
Rita Syifa Rosiana : ngk usah bawa.aku ada, anak2 juga udah siap. nanti pake tendaku aja
Indha                      : jln dari mana chiel??
Rita Syifa Rosiana : yuuuuuuuk,serang,kita jalan jam 1 an
Indha                      : jam 1 bsk?
Rita Syifa Rosiana : iya
Indha                      : tanya emak dulu yak....boleh apa g? entar d sambung lagi....pulosari doang kn?
Rita Syifa Rosiana : oke,iya pulo sari aja.

Setelah mendapat izin dari ibu saya langsung mempersiapkan semua keperluan tapi sebelumnya cari informasi dulu tentang gunung pulo sari yang terletak di pandeglang banten. banyak juga tulisan para blogger tentang gunung pulo sari jadi saya bisa memperkirakan barang apa saja yang di butuhkan selama pendakian, karena ini acara mendadak saya hanya membawa logistik yang ada di rumah tidak perlu ke supermarket.packing......
Jum'at jam 9 pagi saya memulai perjalanan dari rumah menuju shelter transjakarta cawang uki ke shelter slipi kemanggisan,karena ini hari kerja dan jalanan macet butuh waktu 1 jam menuju Mall slipi jaya menggunakan busway,saya akan melanjutkan perjalanan menggunakan bis akap jurusan merak dan turun di serang tempat ochiel mengajar di universitas Sultan Ageng. beruntung bis primajasa yang saya naiki tidak terlalu penuh jadi saya pilih bangku yang terdepan agar mudah melihat jalan dan tidak kelewatan, ongkos primajasa jurusan kp rambutan - merak Rp 30.000.- 
Bis Akap Primajasa

waktu tempuh dari slipi ke serang sekitar 2 jam,bersyukur hari ini jalan tol tidak macet. bis primajasa yang saya tumpangi tepat berhenti di depan universitas Sultan Ageng setelah turun dari bis,saya langsung menghubungi ochiel dengan hp tidak lama kemudian dia datang...,saya di persilahkan istirahat dulu di dalam kampus karena teman teman yang akan ikut pendakian ini 3 orang sedang sholat jum'at.
Saya berkenalan dengan 3 orang muridnya ochiel ( atang,budi,dan adit ) jam menunjukan hampir pukul 2 siang kami berangkat menggunakan sepeda motor saya di bonceng budi,ochiel di bonceng adit sedangkan atang membawa perlengkapan dan 2 daypac.menurut budi perjalanan ke wisata pulo sari sekitar 2 jam menggunakan sepeda motor kalau menggunakan angkot bisa lebih dari 2 jam belum lagi dari jalan raya menuju ke dalam cukup jauh dan tidak ada ojek motor.
Ochiel di bonceng Adit

    Selama perjalanan menggunakan sepeda motor kita akan melihat pemandangan sawah,perbukitan dan gunung karang yang tinggingnya 1.778 mpdl, cuaca agak mendung dan jalanan agak basah karena baru saja turun hujan di sekitaran pandeglang. sebelum belok kiri ke kawasan wisata pulo sari di desa cilentung kami berhenti dulu di alfamart untuk membeli perbekalan yang belum ada seperti kopi,snack, gas, dan lain - lain. perjalan kami lanjutkan, dari alfamart ke tempat wisata pulo sari sekitar 10 menit,ada petunjuk arah menuju tempat wisata tersebut
Petunjuk Arah
,jalan menuju desa cilentung agak rusak banyak yang berlubang jadi pengendara sepeda motor harus exstra hati - hati apalagi sehabis hujan,lubang jalan tertutup genangan air.
Jalan menuju Desa Cilentung
Jalan menuju Desa Cilentung

Budi memilih tempat untuk parkir sekalian yang bisa menitipkan sepeda motor selama kami akan mendaki.
Warung sekaligus tempat penitipan kendaraan
lumayan lengkap selain warung  ada toilet dan tempat sholat yang bersih setelah sholat asar kami memulai pendakian, sekarang jam 4.20 . kami bertanya kepada bapak - bapak yang ada di pos samping plang selamat datang dan memberitahukan  kalau kami mau regristrasi, tapi kami di beritahukan kalau pagi sampai sore regristrasi ada di pos 1 yang terletak di curug putri tapi kalau sudah magrib regristrasi ada di pos bawah..
Foto milik Ochiel

    Awal perjalanan saya banyak melihat tanaman perkebunan seperti kopi,pisang dan tanaman lainnya yang biasa kita lihat di dataran rendah,
Awal perjalanan



di awal perjalanan 100 meter jalan sudah di konblok selebihnya jalan bebatuan mirip jalur pendakian gunung gede via cibodas. selama perjalanan kami selalu di iringi 2 ekor anak anjing dalmesion dan induknya sampai mendekati curug putri,seperti ingin mengajak bermain. sekarang jam 5.25  kami sudah sampai di curug putri,kami pun langsung regristrasi menulis di buku tamu dan di kenakan Rp 5.000,- / orang
Karcis Tanda Masuk 
Pos 1 Curug Putri

,melihat curug ini rasanya mau main air  tapi nantilah setelah selesai pendakian.lanjut.... trek setelah melewati curug putri sama seperti di awal pendakian naik dan naik....tapi selama perjalanan banyak bonusnya tidak terlalu menguras tenaga,ya lumayan...
Curug Putri
Curug Putri


Bonus
Petunjuk Arah ke Kawah


    Jam 18.55 kami sudah sampai di kawah gunung pulo sari di tempat ini kami akan mendirikan tenda, kawah di sini berbeda dengan kawah gunung lainnya,bau belerang tidak terlalu menyengat hanya suaranya saja yang agak bergemuruh karena lubang kawah mengeluarkan asap dan hawa panas,suhu udara juga tidak terlalu dingin tapi sejuk, banyak para pendaki yang baru tiba di sini langsung membuka pakaian mereka( pria ) karena berkeringat sehabis mendaki, di kawasan ini ada beberapa pondokan sederhana yang di dirikan oleh masyarakat sekitar biasanya tempat ini dibangun untuk berdagang atau untuk tempat sholat bahkan toilet pun tersedia di sini dan cukup bersih tapi sayang pembuanganya lansung ke aliran air yang mengalir tidak di buat lubang khusus.untuk air bersih yang layak di minum ada mata air yang mengalir dan sudah di buatkan pipa oleh masyarakat letaknya di samping kawah agak naik sedikit,
Mata Air
Kawah Gunung Pulo Sari 
kita bisa saja menggunakan air yang mengalir memang airnya jernih tapi rasanya agak asam karena sudah bercampur dengan belerang.selesai mendirikan tenda dan sholat di pondokan kami makan malam untungnya ochiel sudah membawa bekal makanan yang sudah matang jadi tidak usah memasak lauk tapi cukup memasak air untuk minuman hangat,cuaca mendung langit agak bergemuruh sepertinya akan hujan.selesai makan malam kami membuat rencana dengan teman - teman untuk  pendakian ke puncak pulo sari besok pagi,sekarang jam 10 malam cuaca agak gerimis, tenda yang saya tempati milik ochiel dengan kapasitas untuk 5 sampai 6 orang agak luas buat kami berdua,sedangkan teman - teman yang lain di tenda milik mereka sendiri,untuk sinyal handphone, kita bisa tetap terhubung dengan koneksi internet,suhu di sini tidak dingin cendrung sejuk,saya tidak membawa sliping bag tapi cuma selimut fanel untuk membuat badan hangat,semakin malam hujan semakin deras, sedang tertidur pulas tiba - tiba kami terbangun karena tenda ke masukan air hujan tidak cuma itu tenda baru ochiel ternyata rembes air dari bawah, ini salah kami juga waktu mendirikan tenda tidak memperhitungkan jalur air hujan walhasil....banjir lah tenda kami,setelah menyelamatkan tas carrier agar tidak kemasukan air kami ngungsi ke pondokan yang biasa di gunakan untuk tempat sholat,angin cukup kencang di tambah hujan deras kami yang berada di pondokan berukuran kecil dan terbuka cukup kedinginan, di pondokan saya cuma bisa duduk sambil menutupi badan dengan kain fanel yang saya bawa, mau tidur susah karena ada sekitar 8 orang yang meneduh di sana, ya saya cuma bisa memejamkan mata karena 3 jam lagi sudah masuk waktu sholat subuh.

    Pagi ini masih gerimis,cuaca mendung berkabut, melihat isi tenda masih dalam keadaan bocor saya mencoba membersihkan rembesan air dengan kain seadanya, kami akan memasak untuk sarapan sekalian makan siang, sudah di sepakati kami akan ke puncak setelah makan sambil menunggu hujan reda,
Tenda Kami Yang kebocoran & tergenang air 
karena tenda bocor dan masih tergenang air hujan acara memasak kami pindahkan ke pondokan,ketika sedang masak  yang punya lapak pondokan ini datang membawa barang dagangan,kami langsung minta maaf karena tempatnya kami gunakan untuk memasak, pondokan ini di gunakan untuk berdagang hanya hari sabtu dan minggu,menurut si ibu yang punya lapak hari sabtu dan minggu biasanya ramai, banyak pendaki dari daerah banten dan sekitarnya datang,barang dagangan yang di jual biasanya makanan mie instan,kopi,teh,bakwan dan snack yang berukuran kecil.

sekarang jam 8.30 selesai makan kami ber lima mulai berjalan menuju puncak gunung pulo sari hanya adit yang tinggal di tenda, menurut budi dan atang yang sering datang kesini jalur resmi menuju puncak memakan waktu kurang lebih 2 - 3 jam,
Petunjuk menuju puncak
tapi sekarang mereka akan mengajak saya dan ochiel menggunakan jalur yang tidak resmi yaitu jalur air atau jalur vertikal, mendengar kata vertikal sepertinya saya harus mengeluarkan tenaga extra lebih besar nih...., betul saja, jalur vertikal ini benar - benar menguras tenaga lebih banyak karena tingkat kemiringan mirip jalur setan di gunung gede pangrango via cibodas kita harus hati -hati apalagi sekarang cuaca gerimis bebatuan licin agak susah payah mencari pegangan untuk merayap naik, kalau di jalur setan kemiringan cuma beberapa meter tapi di sini jalurnya miring terus.....tidak ada bonus sampai ke puncak.

Jalur Air
Jalur Air

Jalur Air
Alhamdulilah jam 9.20 kami sudah sampai di puncak gunung pulo sari, puncak yang tidak terlalu luas yang di tandai batu prasasti dan ada plang penanda sensor gempa, cuaca berkabut dan gerimis,menurut atang di sini jarang terlihat lautan awan, jarang sekali pendaki yang melihat moment itu mungkin karena ketinggiannya cuma 1346 mdpl dan di sini tidak ada bunga edeluwis kalau di perhatikan puncaknya mirip puncak gunung pangrango yang terlihat hanya pepohonan.
Puncak

Puncak

Plang Sensor & Relay Gempa

Puncak yang selalu tertutup kabut

Puncak
kalau pendaki beruntung kita bisa melihat gunung karang yang tertinggi di banten.

Setelah sesi narsis selesai kami turun dan kali ini jalur yang kami lalui jalur resmi bukan jalur vertikal lagi. butuh waktu 1 jam untuk perjalanan turun, jalur becek dan banyak genangan air, jadi harus extra hati - hati takut ada pacet yang menempel, setelah kami sampai di tenda hujan mulai turun kembali lumayan deras kami memindahkan semua barang ke pondokan warung agar bisa langsung packing. saat  hujan mulai reda tenda kami rapihkan,persiapan untuk turun tidak lupa sampah kami bawa turun juga.
    Sekarang jam 1.00  kami mulai perjalanan turun, cuaca mendung  gerimis jalur tanah menjadi licin, becek dan banyak genangan air.selama perjalanan saya melihat beberapa jejak binatang babi, seperti bekas tanah yang di korek, mungkin binatang ini sedang mencari makan atau binatang kaki seribu yang besarnya baru kali ini saya lihat, beberapa ekor anjing selalu ada di sepanjang jalur.
Jejak Babi Hutan


Jam 1.45 kami sampai di curug putri, istirahat dulu di warung sambil menikmati  teh hangat dan bakwan dengan sambalnya yang menurut saya enak. melihat gemuruh air terjun curug putri membuat saya ingin main air, tapi risih di sini banyak pendaki yang sedang main air juga terutama para pria, jadi saya hanya bisa narsis sama teman - teman.
Curug Putri
Curug Putri

selesai berfoto ria kami melanjutkan perjalanan. jam 3.15 sampai juga di warung tempat penitipan motor, kami istirahat sambil makan  dan minum teh,kemudian  membersihkan badan, lalu sholat, semakin sore tepat ini mulai ramai di kunjungi pendaki, parkiran penuh oleh sepeda motor dan mobil semua di dominasi plat kendaraan A.
    Selesai semua kami berkemas pulang mengendarai sepeda motor, sore ini jam 4.25.
Hai..gunung pulo sari selamat tinggal InsyaAllah kita bertemu kembali.
Terima kasih untuk teman - teman yang baik terutama ochiel ibu dosen yang sudah mengajak saya mendaki.setiba di serang kami berpisah di persimpangan jalan arah tol dan saya akan melanjutkan naik kendaraan menuju jakarta, Alhamdulilah terima kasih Ya Allah sudah di izinkan melihat keindahan ciptaanMu, ini Nikmat yang luar biasa...Amin...